Penyusunan Ransum

LAPORAN PRAKTIKUM
NUTRISI UNGGAS DAN NON RUMINAN
“Penyusunan Ransum Ternak Babi Fase Grower dengan Biaya Terendah 
Menggunakan  Microsoft Excel-Solver Linear Programming”

KELOMPOK 1:

AGUSTINUS  NAILAPE FILEMON LANATA
ALDIYANTO OME GAUDENSCIA Y. DARUS
AGNETYA SIESTA SANI DINO RUKU
AGUSTINUS MAGANG STEFANIA MANU
DESTY S. R. M. LONGA FENGKY E. R. MODJO
DEVI MONIK  A WUDY ERLINCE BANFATIN
MARTINA R. MASADAMA


PROGRAM STUDI PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
2016




RINGKASAN

Praktikum nutrisi unggas dan non ruminant dengan judul“Penyusunan Ransum Ternak Babi Fase Grower dengan Biaya Terendah  Menggunakan  Microsoft Excel-Solver Metode Linear Programming”. Praktikum penyusunan ransum ini berlangsung melalui beberapa tahap dengan waktu dan tanggal yang berbeda-beda. Tahap pertama yaitu arahan oleh dosen pengasuh yang berlangsung pada tanggal 22 Desember 2016  mulai jam 0.9.00- 10.30 WITA yang bertempat ruang E35. Tahap kedua adalah survey bahan pakan di Pasar maupun wilayah  Kota Kupang dan sekitarnya pada tanggal 23 Desember 2016 mulai jam 0.7.00- 10.00 WITA. Tahap yang ketiga penyusunan ransum di mulai dari 28 Desember 2016 mulai pukul 0.9.00-12.00 WITA.
Tujuan praktikumuntuk melakukan penyusunan ransum menggunakan aplikasi mikrosoft excel solver add ins dalam hal optimalisasikan kandungan  nutrisi bahan pakan ransum dengan biaya serendah mungkin.
Adapun materi yang digunakan dalam praktikum ini adalah Labtop/Personal computer;Tabel komposisi nutrisi bahan pakan;Tabel kebutuhan/spesifikasi teknis ransum ternak babi (Ternak babi fase grower);Bahan baku pakan (jagung kuning, dedak padi, bungkil kelapa, ampas tahu , minyak kelapa, batang pisang, bungkil kelapa dan mineral mix).
Metoda praktikum ini adalah survey bahan pakan lokal di Pasar Wilayah Kota Kupang dan sekitarnya. Hasil survey terdiri atas jagung kuning, dedak padi, bungkil kelapa, ampas tahu , minyak kelapa, bungkil kedelai, dan mineral mix. Setelah itu, penyusunan ransum menggunakan linear programming mikrosoft excel-solver add ins.
Hasil penyusunan menggunakan solver menunjukkan bahwa kandungan kalsium, phosphor dan methionin kurang atau di bawah batas minimum kebutuhan ternak babi fase grower yang direkomendasikan SNI namun kandungan nutrisi pendukung lainnya sesuai dengan kebutuhan menurut SNI. Penyusunan ransum menggunakan mikrosoft excel-solver add ins memanfaatkan bahan-bahan pakan tersebut dalam satu kilogram ransum diperoleh harga sebesar Rp. 4.220.00 Dalam artian bahwa penyusunan ransum sendiri lebih murah dibandingkan membeli pakan toko.
sarannya adalah diharapkan dalam penyusunan ransum sebaiknya terlebih dahulu memperhatikan status fisologis ternak, kandungan nutrisi, ketersedian pakan dan porsi yang diberikan pada ternak dan yang paling penting adalah bahan pakan tersebut tidak mengandung racun dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia.










KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, bimbingan dan perlindungan-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan laporan praktikum dengan judul“Penyusunan Ransum Ternak Babi Fase Grower dengan Biaya Terendah  Menggunakan  Microsoft Excel-Solver Linear Programming” dengan baik. Dalam penulisan laporan ini tentu tidak terlepas berbagai kegiatan yang menunjang dari kegiatan setiap bermula dari tahap pengarahan, tahap survey harga di Pasar dan tahap penyusunan ransum. Dalam pelaksanan tentunya berbagai kendala kami lalui. Namun, bertolak dari ini  tentunya memotivasi penulis untuk terus berupaya mensukseskan praktikum Nutrisi Unggas dan Non ruminan.
 Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak teristimewa buat Bapak Dosen Pengasuh yang telah berkenan memberikan tugas ini karena dengan adanya tugas ini secara langsung membuka wawasan penulis untuk melakukan penyusunan ransum yang sekaligus menjadi bahan latihan bagi penulis.
Menyadari bahwa dalam penulisan laporan praktikum ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, masukkan  dan saran yang bersifat membangun dari Bapak Dosen Pengasuh mata kuliah ini sangat diharapkan demi kebaikan dalam penulisan kedepannya. Akhir kata semoga makalah ini bermanfaat.




Kupang, Desember  2016

Penulis



BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang
Babi adalah salah satu dari sekian banyak jenis ternak yang dikembang-biakkan didunia.Ternak babi khususnya ternak babi lokal secara sosial budaya banyak digunakan dalam upacara adat (Wea, 2004). Produktivitas ternak babi lokal rendah karena dipelihara secara ekstensif dan pemenuhan kebutuhannya berdasarkan ketersediaan ransum di lingkungan sekitarnya. Ternak babi membutuhkan energi, protein, mineral, vitamin dan airuntuk memperoleh reproduksi dan produksi daging yang optimal. Setiap zat mempunyai fungsi dan kaitan spesifik di dalam tubuh. Kekurangan atau ketidak-seimbangan zat-zat makanan dapat memperlambat pertumbuhan dan berdampak pada performa sehingga perlu diperhatikan pakannya. Namun, tidak tergantung pada satu jenis bahan pakan tetapi melalui campuran berbagai macam bahan pakan yang sesuai dengan kebutuhan masing-masing ternak.
Dalam usaha peternakan babi ketersediaan pakan memegang 60%-80% dari biaya produksi. Mengingat harga pakan relative  mahal sehingga perlu adanya upaya dalam meminimalisir biaya yang dikeluarkan. Penyusunan ransum merupakan salah satu strategi dalam usaha pengembangan ternak babi yang sangat murah dan efisien karena memanfaatkan berbagai jenis bahan pakan lokal yang tersedia di lingkungan sekitar.  Salah satu penyusunan ransum yang murah dan mudah adalah penyusunan ransum menggunakan metode linear programming atau yang saat ini dipakai adalah mikrosoft excel-solver add ins. Metode ini sangat efektif  membantu penyusunan ransum dengan memanfaatkan bahan pakan lokal dengan harga serendah mungkin namun membutuhkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengoperasikannya karena menggunakan computer sebagai alat bantu perhitungan.
1.2. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam praktikum ini adalah untuk melakukan penyusunan ransum menggunakan aplikasi mikrosoft excel solver add ins dalam hal optimalisasikan kandungan  nutrisi bahan pakan ransum dengan biaya serendah mungkin.
1.3. Manfaat
Manfaat yang dicapai dalam praktikum ini adalah sebagai bahan latihan dalam penyusunan ransum menggunakan aplikasi mcrosoft excel solver add ins yang merupakan bagian penyusunan ransum metode linear programming.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Ternak Babi
Babi merupakan hewan monogastrik yang secara fisiologis organ pencernaannya sama dengan manusia. Walaupun bahan makanan yang diberikan kualitasnya kurang baik, babi masih mampu tumbuh relatif lebih baik jika dibandingkan dengan ternak lain. Babi dibagi menjadi menjadi 3 tipe yaitu babi tipe daging (meat type) seperti Hampsire, Poland Chine, Spotted Polland Chine, Berkshire, Chester White, dan Duroc. Babi tipe lemak (lard type) seperti babi yang umum dipelihara di Indonesia yang kandungan lemaknya cukup tinggi seperti babi bali. Babi tipe sedang (bacon type) seperti Yorkshire, Landrace, dan Tamworth.Dalam dunia usaha babi dibudidayakan sebagai salah satu komoditi peternakan yang cukup potensial untuk dikembangkan. Hal inikarena ternak babi dapat mengkonsumsi makanan dengan efisien, sangat profilik yakni beranak dua kali setahun dan sekali beranak antara 10-14 ekor (Wheindrata, 2013).Secara ekonomi maupun ekonomis pemeliharaan ternak babi sangat berpotensi untuk dikembangkan dalam dunia usaha peternakan.
2.2.  Pakan Ternak Babi
Pakan untuk usaha ternak babi memegang biaya produksi sebesar 60%-80% dari total biaya produksi (Mangisah,2003),  sehingga kelancaran usaha ternak babi berjalan secara efektif dan efisien. Pakan pada umumnya merupakan campuran dari berbagai macam bahan makanan yang diberikan dalam kurun waktu tertentu (ransum).Sehingga mampu memenuhi hidup pokok dan produksi dari ternak babi tersebut.Beberapa faktor penting yang harus diperhatikan peternak dalam pemberian pakan/ransum pada ternak babi adalah kandungan zat makanan (karbohidrat,serat kasar,lemak,protein,vitamin-vitamin, mineral dan air)dan penyusunan ransum.
Bahan makanan yang dapat digunakan untuk menyusun ransum dapat dibedakan menjadi bahan makanan sumber energi, bahan makanan sumber protein, bahan makanan sumber lemak, dan  minyak, feed additif, enzymes, dan pemacu pertumbuhan (Nurhayati, 2008 dalam Herianto, 2012).Bahan pakan sumber protein terdiri atas bahan pakan sumber protein hewani dan bahan pakan sumber nabati. Bahan pakan sumber energi antara lain jagung, sorghum, dedak padi, hijauan, serta minyak yang merupakan sumber energi yang berasal dari lemak yang  berbentuk cairan (Anggorodi.R, 2006 dalam Herianto, 2012). Bahan-bahan sumber vitamin lebih banyak dalam bentuk teblet atau bubuk yang diproduksi secara modern oleh indutri-iondustri bidang peternakan (Trobos, 2008 dalam Nandatama, dkk., 2006).
2.3. Penyusunan Ransum Ternak Babi
Penyusunan ransum merupakan salah satu langkah yang ditempuh untuk mengantisipasi pemborosan biaya untuk pengadaan pakan komersial. Penyusunan ransum dengan memanfaatkan ketersediaan bahan pakan Program Linier (Linier Programming) mungkin merupakan salah satu teknik dalam Riset Operasi yang digunakan paling luas dan diketahui dengan baik. Ia merupakan metode matematika dalam mengalokasikan sumberdaya yang langka untuk mencapai tujuan tunggal seperti memaksimumkan keuntungan atau meminimumkan biaya. Menurut Aminuddin (2005 ) yang dikutip oleh Iwan Sasli( 2013) Linier Programming banyak diterapkan dalam membantu menyelesaikan masalah ekonomi, industri, militer, sosial dan lain-lain. Linier Programming berkaitan dengan penjelasan suatu dunia nyata sebagai suatu model matematika yang terdiri atas sebuah fungsi tujuan linier dan sistem kendala linier. Namun dalam perkembangannya penyusunan ransum dengan bahan pakan lokal dengan biaya serendah mungkin menggunakan salah satu aplikasi yang tersambung dengan mikrosoft excel memudahkan dalam perhitungan biaya dan keseimbangan nutrisi sesuai dengan kebutuhan ternak

BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1.  Waktu dan Tempat
Praktikum penyusunan ransum ini berlangsung melalui beberapa tahap dengan waktu dan tanggal yang berbeda-beda. Tahap pertama yaitu arahan oleh dosen pengasuh yang berlangsung pada tanggal 22 Desember 2016  mulai jam 0.9.00- 10.30 WITA yang bertempat ruang E35. Tahap kedua adalah survey bahan pakan di Pasar maupun wilayah  Kota Kupang dan sekitarnya pada tanggal 23 Desember 2016 mulai jam 0.7.00- 10.00 WITA. Tahap yang ketiga penyusunan ransum di mulai dari 28 Desember 2016 mulai pukul 0.9.00-12.00 WITA.
3.2.  Materi
Adapunmateri yang digunakandalampraktikuminiadalah :
Labtop/Personal computer
Tabel komposisi nutrisi bahan pakan
Tabel kebutuhan/spesifikasi teknis ransum ternak babi (Ternak babi fase grower)
Bahan baku pakan (jagung kuning, dedak padi, bungkil kelapa, ampas tahu, minyak kelapa, tepung ikan, dan top mix)
3.2 Metode
Adapun yang menjadi metode dalam pelaksanaan praktikum ini adalah :
1. Menyusun ternak babi fase grower (jagung kuning, dedak padi, bungkil kelapa, ampas tahu, minyak kelapa, tepung ikan, dan top mix).Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) dengan spesifikasi Ransum yang akan disusun harus memenuhi syarat teknis (sesuai dengan standar SNI) dan memenuhi syarat ekonomis (harga termurah)
2. Kemudian mulailah perhitungan tetapi terlebih dahulu aktifkan solver di aplikasi MS.Exel dengan cara Buka microsoft excel dan aktivasi Solver dengan cara meng-click secara berurutan: File        OptionsAdd-Ins        Solver Add-Ins        OK
3. Masukan data bahan pakan yang digunakan dalam penyusunan ransum berserta kandungan nutrisi, harga dan batas penggunaannya pada spreadsheet microsoft excel.
4. Tentukan porsi penggunaan setiap bahan pakan yang digunakan dengan angka tertentu misalnya angka nol (0). Di bawah total gunakan rumus absolut dan relatif
5. Masukan data spesifikasi nutrisi ransum broiler fase finisher pada tabel berikutnya dibawah tabel kandungan nutrisi.
6. Hitung kontribusi nutrisi dari setiap bahan pakan yang digunakan mengacu pada porsi penggunaan  bahan pakan dalam ransum.
7. Guna memudahkan, perhitungan menggunakan gabungan rumus relatif dan rumus absolut.
8. Langkah-langkah perhitungan kadar nutrisi ransum menggunakan Microsoft Excel-Solver.
  Click DATA kemudian click Solver.Tempatkan kursor dalam kotak di depan Set objectives, kemudian click cell dikolomharga ransum. Clik pada lingkaran di samping Min(agar excel menghitung kadar nutrisi ransum dengan biaya terendah). Selanjutnya, tempatkan kursor pada kotak di bawah By Changing Variable Cells; pilih/sorot porsi penggunaan bahan pakan. Data yang ditempatkan pada area/kotak ini adalah porsi penggunaan bahan pakan yang dapat diubah/disesuaikan untuk memenuhi spesifikasi nutrisi ransum dengan harga terendah.
  Click/tempatkan kursur pada kotak di bawah Subject to the Constraints. Click Add sehingga nampak seperti gambar berikut. Pada tahap ini, dibuat spesifikasi nutrisi hasil perhitungan (cell reference) terhadap standar nutrisi ransum dari ternak yang sedang disusun ransumnya (contraint) dengan menggunakan tanda: =, <= atau >=. Cell reference dan contraint  pada solver.
  Jika telah selesai, click OK, seperti gambar di bawah ini.

Setelah itu hasil perhitungan harga pakan terendah akan muncul.







BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
Bahan pakan merupakan segala sesuatu yang dapat dimakan oleh ternak guna memenuhi kebutuhan hidup, produksi dan reproduksi.Keberadaan bahan pakan merupakan suatu upaya dalam menyediakannya demi pemenuhan kebutuhan ternak karena dalam usaha peternakan kehadiran pakan sangat berpengaruh terutama 70% dalam biaya produksi. Bahan pakan bagi ternak sangat mudah dalam memperolehnya karena sebagian besar tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. Dalam hal ini bisa bersumber dari limbah atau sisa hasil industry pengolahan seperti bungkil-bungkilan, limbah atau ampas tahu. Selain itu, limbah hasil pertanian yang tidak dimanfaatkan lagi untuk pemenuhan kebutuhan manusia seperti batang pisang dan dedak padi. Dalam perkembangan, kebutuhan ternak monogastrik seperti ternak babi juga sebagian turut  bersaing dengan kebutuhan manusia seperti jagung, minyak kelapa dan lainnya. Hal ini karena secara fisiologis terdapat kesamaan organ pencernaan.  Kehadiran bahan pakan tersebut ada yang bersumber protein dan adapula yang bersumber energy.
Berdasarkan survey terhadap beberapa pasar maka harga yang diperoleh seperti yang terdapat dalam tabel di bawah ini. Tabel 1. Informasi Harga Bahan Pakan
Pasar Harga (Rp) 
Jgg kuning/kg D.Padi/kg Tepung Ikan/kg Bungkil Kelapa/kg Ampas tahu / kg Batang pisang/pohon Minyak kelapa/liter Top mix
Penfui 5500 - - 5000 - * 5 000
Oesapa 5500 4500 - - 1000 * 10000
Toko Pakan Multi Prima 10000 4500                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                   15000 - - * - 15000
Poultry sinar makmur jaya 5500 4500 - - * - 8000
Sumber: Data Primer (2016)
Ket.* : Batang pisang diperoleh dari para petani di Tarus dan Noelbaki
Berdasarkan tabel di atas dari kedelapan bahan pakan yang tersedia di Pasar tradisional yang ada di Kota Kupang hanya tujuh jenis bahan pakan dan satu jenis bahan pakan ( batang pisang) diperoleh dari para petani yang dibayar dengan harga kesepakan. Karena limbah batang batang tidak disediakan langsung di pasar sehingga untuk memperolehnya maka harus langsung meminta kepada para petani yang menanam pisang di lahan pekarangan.
Ransum merupakan factor penunjang proses biologis yang sangat penting bagi seekor ternak dalam mendukung pertumbuhan, pembentukkan jaringan tubuh maupun produksi.Oleh karena itu, pemeliharaan ternak babi perlu diperhatikan secara optimal melalui perbaikan kualitas pemberian pakan. Perbaikan pemberian pakan yang berkualitas dapat dilakukan melalui penyediaan ransum komersiil yang siap konsumsi karena mengingat kandungan nutrisi yang seimbang sesuai kebutuhan ternak babi fase pertumbuhan.Namun, perlu diketahui bahwa tidak semata tergantung pada pakan komersial yang siap untuk diberikan kepada ternak. Mengingat harga yang tersedia relative mahal sehingga perlu adanya upaya dalam meminimalisir biaya pakan. Hal ini juga terkait tingkat pengetahuan peternak dalam membaca peluang  yang harus ditempuh dalam usaha ternak babi. Salah satu langkah konkrit yang harus ditempuh adalah penyusunan ransum dengan memanfaatkan bahan pakan lokal yang tersedia di Pasar maupun lingkungan sekitar. Untuk lebih jelasnya seperti yang terlihat pada tabel 2 dibawah ini.
Tabel 2. Kandungan Nutrisi Bahan Pakan

Sumber: bpmpt.ditjennak.deptan
Penyusunan ransum bahan pakan lokal tentunya tidak terlepas dari sifat ekonomis yaitu dengan biaya serendah mungkin dalam memperoleh ransum yang komplit akan kandungan nutrisi. Dalam hal ini bahan pakan sumber protein misalnya bungkil kelapa, ampas tahu, tepung ikan  serta bahan pakan sumber energi seperti jagung, dedak padi,  minyak kelapa, yang tersedia di Pasar tradisional yang ada di Kota Kupang dan sekitarnya.
Penyusunan ransum dengan biaya terendah  memanfaatkan solver di aplikasi mikrosoft excel sangat memberi kemudahan dalam menentukan baik batas penggunaan minimum dan maksimum  bahan pakan dalam ransum, jumlah biaya yang digunakan serta batas porsi  penggunaan berdasarkan kebutuhan ternak itu sendiri. Dalam hal ini penyusunan ransum perlu memperhatikan dua hal penting yakni golongan zat-zat makanan pendukung(protein dan energi) dan golongan zat makanan pembatas dalam hal ini serat kasar.  Untuk lebih jelasnya seperti yang terlihat pada tabel 3 di bawah ini.
Tabel 3. Kebutuhan Zat Makanan Ternak Babi(SNI)
Nutrisi satuan hasil perhitungan kebutuhan (SNI)
  MIN MAX
EM kkal/kg 3981.26 2900
protein kasar % 15.00 15
serat kasar % 7.00 7
lemak kasar % 5.06 7
kalsium % 0.23 0.9 1.2
fosfor total % 0.40 0.6 1
lisin % 0.13 0.9
methionin % 0.09 0.3 0.35
cistin % 0.07 0.6
  Sumber: SNI 01-3913-2006

Berdasarkan tabel 3 di atas sesuai dengan rekomendasi SNI maka dalam penyusunan ransum ini  digunakan sebagai standar untuk menyusun ransum rernak babi fase grower dengan memanfaatkan ketersediaan bahan pakan lokal yang ada di wilayah Kota Kupang dan sekitarnya.Untuk lebih jelas selanjutnya penyusunan ransum  dengan aplikasi mikrosoft excel solver add ins seperti yang terpapar dalam tabel 4 di bawah ini.
Tabel 4. Komposisi Nutrisi, Harga, Batas Penggunaan dalam Ransum.

Berdasarkan tabel 4. Komposisi nutrisi, harga, batas penggunaan dalam ransum melalui operasi yang panjang maka diperoleh hasil seperti yang tampak pada tabel 5 di bawah ini. Tabel  5. Hasil Perhitungan Solver Add Ins
Nutrisi satuan hasil perhitungan kebutuhan (SNI)
  MIN MAX
EM kkal/kg 3981.26 2900
protein kasar % 15.00 15
serat kasar % 7.00 7
lemak kasar % 5.06 7
kalsium % 0.23 0.9 1.2
fosfor total % 0.40 0.6 1
lisin % 0.13 0.9
methionin % 0.09 0.3 0.35
cistin % 0.07 0.6
harga Rp           4,220
Berdasarkan hasil perhitungan solver add ins dalam tabel 5 diatas terlihat bahwa hasil perhitungan  kandungan nutrisi bahan pakan dalam ransum yang disusun seimbang dari energy metabolis, protein, kalsium, P total, lisin dan cistin yang sesuai dengan kebutuhan SNI baik minimum maupun maksimum. Berdasarkan tabel tersebut golongan zat makanan pendukung khususnya protein dan energy sebesar 19% dan 888074.3 kkal/kg di atas batas minimal. Kelebihan energy dalam tubuh ternak akan ditimbun sebagai lemak yang digunakan kembali sebagai sumber kalori. Kekurangan energy dan protein menyebabkan metabolisme terganggu sehingga perlu diperhatikan secara optimal dalam mendukung proses metbolisme pertumbuhan ternak babi.
Serat kasar dan lemak kasar juga sesuai dengan kebutuhan ternak babi fase grower yang direkomendasikan SNI.Sedangkan, pada kandungan batas kebutuhan maksimum menurut SNI.  Level serat kasarnya tinggi sebagian tidak mampu dicerna oleh enzim pencernaan. Menurut Seputra (2004) yang dikutip Laot(2014), kandungan serat yang tinggi dapat menurunkan kecernaan bahan kering namun dapatmeningkatkan kecernaan neutral detergent fibre (NDF). Sementara menurut Mangisah (2003)Level serat kasar berkisar 6.8-9.9 % menyebabkan konsumsi per kg BB sebesar1.7-1.9 %, PBBH per kg BBsebesar 0.51%, konversi sebesar 1.3%-1.7%.Tillman et al. (1998) yang dikutip Laot (2014) menyatakan bahwa kecernaan serat kasar suatu bahan makanan sangat mempengaruhi kecernaan pakan, baik dari segi jumlah maupun dari komposisi kimia seratnya.
Kebutuhan mineral  kalsium dan phosphor khususnya untuk pertumbuhan tulang.Berdasarkan hasil perhitungan dalam penyusunan ransum ini ketersediaan kalsium, phosphor dan metionin kurang dari kebutuhan SNI. Menurut Mangisah (2003) babi fase grower (pertumbuhan) dengan berat badan berkisar antara 20-35 kg  dan 35 -60 kg membutuhkan kalsium dan phosphor sebesar 0.60 % dan 0.50% serta 0.55% dan 0.45%.  Keadaan demikian tergambar bahwa kebutuhan  ternak babi fase pertumbuhan akan kalsium lebih tinggi dibandingkan phosphor. Sehingga perlu adanya penambahan jenis bahan pakan yang mampu menyediakan sumber  Ca, P dan methionin dalam ransum.
Kebutuhan zat makanan yang tersedia dalam ransum hasil perhitungan memenuhi  kebutuhan standar sehingga ransum tersebut layak disedian atau berikan meskipun mineral dalam ransum mengalami kekurangan.Kebutuhan zat makanan bagi ternak babi fase grower sangat penting maka dalam penyusunan ransum perlu memperhatikan nilai ekonomis bahan pakan. Melalui hasil operasi solver add insmenunjukan biaya terendah sebesar Rp. 4.220.00 dari kedelapan bahan pakan yang digunakan dalam ransum  sebesar 1 kg yang sudah disesuaikan berdasarkan kebutuhan ternak  babi menurut SNI.Dari hasil perhitungan yang ada menyusun ransum sendiri dalam memenuhi kebutuhan ternak lebih murah dan efisien dibandingkan dengan ransum toko yang harga per kilo gram ransum sebesar Rp. 15.000(Poultry Oesapa).













BAB V
PENUTUP
5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa penyusunan ransum dengan bahan pakan lokal yang terdiri atas jagung kuning, dedak padi, bungkil kelapa, minyak kelapa, tepung ikan, ampas tahu, batang pisang dan top mix. Bahan bahan ini adapula yang bersumber protein seperti bungkil kelapa, ampas tahu dan tepung ikan; sumber energy seperti jagung kuning, dedak padi, batang pisang; sumber lemak seperti minyak kelapa; dan sumber mineral seperti top mix yang disusun berdasarkan kebutuhan SNI. Penyusunan ransum menggunakan mikrosoft excel-solver add ins memanfaatkan bahan-bahan pakan tersebut dalam satu kilogram ransum diperoleh harga sebesar Rp.4.220. Dalam artian bahwa penyusunan ransum sendiri lebih murah dibandingkan membeli pakan toko.
5.2. Saran
Adapun yang menjadi saran dari kami adalah diharapkan dalam penyusunan ransum sebaiknya terlebih dahulu memperhatikan status fisologis ternak, kandungan nutrisi, ketersedian pakan dan porsi yang diberikan pada ternak dan yang paling penting adalah bahan pakan tersebut tidak mengandung racun dan tidak bersaing dengan kebutuhan manusia. 


DAFTAR PUSTAKA
Arian, 2011. http//:Arian's.blog.spot.com/2011/11/03/Laporan Semester Praktikum Bahan Pakan dan Formulasi Ransum. Di akses 06 Mei 2016.
Herianto, Putra. 2012.http://putra-d.blogspot.co.id/2012/07/laporan-bpfr-mencampur-ransum-putra.html. Di akses 06 Mei 2016.
Laot,  E. L. 2014. Penampilan Ternak BabiYang Diberi Pakan MengandungTepung Bekicot (Achatina Fulica)Sebagai Pengganti Tepung Ikan. Tesis. Universitas Udayana, Denpasar.
Mangisah, I .2013. Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak . DIKTAT Kuliah. Jurusan Nutrisi dan Makanan Ternak. Fakultas Peternakan. Universitas Diponegoro. Semarang






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Laporan Praktikum Mata Kuliah Tata Laksana Pastura

LAPORAN PRAKTIKUM TERNAK POTONG DAN KERJA